Apa Itu Membrane Bioreactor (MBR)?
Bioreaktor membrane (MBR) merupakan teknologi pengolahan limbah yang mengkombinasikan proses biologis untuk mendegradasi limbah dan proses membran untuk pemisahan biomassa. Membran menggantikan peran proses sedimentasi untuk memisahkan padatan dan cairan pada teknologi konvensional (lumpur aktif). Dengan membran, kinerja pemisahan menjadi lebih baik karena pemisahan tidak lagi dibatasi oleh kondisi hidrodinamik lumpur seperti waktu tinggal lumpur (SRT, sludge retention time), waktu tinggal cairan (HRT, hydraulic retention time) serta laju pembuangan lumpur.
Bioreaktor Membrane (MBR) adalah teknologi pengolahan air limbah sekunder yang menggabungkan filtrasi membran dengan pengolahan biologis. MBR teknologi yang terbaru, pada umumnya membutuhkan anggaran biaya yang lebih mahal daripada pilihan pengolahan biologis konvensional, MBR secara tradisional telah disediakan untuk aplikasi pengolahan air limbah skala kecil. Namun, sejak akhir 1990-an, penggunaan MBR meningkat di berbagai Instalasi Pengolahan Air Limbah.
Bioreaktor Membrane (MBR) adalah teknologi pengolahan air limbah sekunder yang menggabungkan filtrasi membran dengan pengolahan biologis. MBR teknologi yang terbaru, pada umumnya membutuhkan anggaran biaya yang lebih mahal daripada pilihan pengolahan biologis konvensional, MBR secara tradisional telah disediakan untuk aplikasi pengolahan air limbah skala kecil. Namun, sejak akhir 1990-an, penggunaan MBR meningkat di berbagai Instalasi Pengolahan Air Limbah.
Apa Manfaat Membrane Bioreactor?
MBR dapat digunakan sebagai langkah pengolahan sekunder, yang tujuannya adalah untuk mendegradasi kandungan organik dan memisahkan padatan tersuspensi. Pendekatan konvensional membutuhkan beberapa langkah untuk menyelesaikan limbah padat dari larutan, sementara MBR mencapai pemisahan padatan lebih cepat dan lengkap dengan menggunakan pendekatan hibrida yang menggabungkan pengolahan biologis dengan filtrasi membran. Maka, keunggulan utama MBR adalah aliran limbah berkualitas tinggi yang konsisten, dan efisien.
MBR sangat efektif untuk menghilangkan konstituen aliran air limbah umum seperti kebutuhan oksigen biokimia (BOD), bakteri, total padatan tersuspensi (TSS), dan bahkan nutrisi seperti nitrogen dan fosfor. Bahwa MBR menghasilkan aliran limbah berkualitas tinggi adalah salah satu aset terbesarnya, karena memungkinkan industri pengolahan air limbah untuk dibuang dengan aman ke saluran air umum, memenuhi peraturan pembuangan yang ketat, atau bahkan menggunakan kembali air limbah yang diolah untuk aplikasi lain.
Kesesuaian teknologi MBR untuk aplikasi reklamasi air kemungkinan merupakan salah satu faktor terbesar yang mendorong pertumbuhan penggunaan MBR di industri pengolahan air limbah di seluruh dunia.
Manfaat lain adalah bahwa sistem MBR hanya membutuhkan sekitar 25-50% dari ruang yang dibutuhkan oleh rangkaian pengolahan air limbah konvensional, karena menggabungkan lumpur aktif, klarifikasi, dan filtrasi media menjadi satu langkah. Sebagian alasan mengapa MBR dapat mencapai tingkat efisiensi ini adalah karena komponen bioreaktor dan media filter dirancang untuk memaksimalkan luas permukaan. Hasilnya, sistem MBR mampu mempertahankan populasi biomassa yang lebih besar di area yang lebih kecil dibandingkan dengan sistem lumpur aktif konvensional, fitur desain yang menghemat ruang dan meningkatkan efisiensi biodegradasi. Dengan demikian, MBR dapat menjadi cocok untuk lahan yang terbatas.
Kualitas dari Sistem Membrane Bioreactor?
MBR dan sistem lumpur aktif konvensional sama-sama merupakan metode pengolahan biologis yang mengandalkan biomassa hidup untuk melakukan pekerjaan mendegradasi konstituen organik berbahaya di sungai. Sistem lumpur aktif konvensional mengandalkan pembentukan flok untuk tujuan pemisahan. Singkatnya, ketika biomassa memecah bahan organik, ia membentuk padatan biologis yang berflokulasi menjadi gumpalan yang lebih besar, atau flok, yang kemudian dapat diselesaikan dan dibuang sebagai limbah padat. Ketika aktivitas biomassa terganggu karena perubahan susunan aliran air limbah, pembentukan flok mungkin tidak terjadi sebagaimana dimaksud, dan limbah yang dihasilkan akan berkualitas lebih rendah.
Sebaliknya, MBR tidak bergantung pada pembentukan flok. Sebaliknya, MBR menggunakan membran filtrasi untuk tujuan pemisahan. Untuk alasan ini, MBR menawarkan keuntungan seperti stabilitas yang lebih besar dalam kualitas efluen dan ketahanan yang lebih besar terhadap gangguan sistem dibandingkan dengan sistem lumpur aktif konvensional. Dengan demikian, MBR dapat cocok untuk fasilitas yang aliran air limbahnya bervariasi atau tidak dapat terdegradasi dengan baik.
Sebaliknya, MBR tidak bergantung pada pembentukan flok. Sebaliknya, MBR menggunakan membran filtrasi untuk tujuan pemisahan. Untuk alasan ini, MBR menawarkan keuntungan seperti stabilitas yang lebih besar dalam kualitas efluen dan ketahanan yang lebih besar terhadap gangguan sistem dibandingkan dengan sistem lumpur aktif konvensional. Dengan demikian, MBR dapat cocok untuk fasilitas yang aliran air limbahnya bervariasi atau tidak dapat terdegradasi dengan baik.
Kekurangan Membrane Bioreactor?
Sementara MBR menawarkan beberapa manfaat luar biasa, akan tetapi juga memiliki beberapa kelemahan. Biaya yang lebih tinggi dan kompleksitas operasional yang lebih besar dibandingkan dengan sistem lumpur aktif konvensional, seperti yang dijelaskan di bawah ini.